Apakah Kamu Melakukan 9 Kesalahan ini Dalam Percakapan?

Apakah Kamu Melakukan 9 Kesalahan ini Dalam Percakapan?


Cara kita berkomunikasi dengan orang lain adalah sebuah kebiasaan. Karenanya, seringkali kita tidak mengetahui apakah pola percakapan yang kita lakukan sudah baik atau belum baik.


Dalam kehidupan sehari-hari pasti kamu sering berkata dalam hati : ”ah tidak enak mengobrol dengan si A, lebih enak saya mencari si B dan mengobrol dengannya.”

Saya tidak tahu kamu sendiri masuk ke dalam kategori mana : si A ataukah si B, mudah-mudahan bukan si A karena si A biasanya selalu dijauhi oleh teman-temannya.


Andai saja kamu masuk dalam kategori si A, kamu tidak perlu khawatir karena pola percakapan yang kurang baik tentu saja dapat diperbaiki. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh orang-orang dalam percakapan beserta beberapa solusi untuk memperbaikinya.


1. Tidak Mendengarkan

Sebagian besar orang bukanlah tipekal pendengar yang baik. Ini tentu saja berhubungan dengan ego mereka yang tinggi, yang justru ingin lebih didengarkan dibanding mendengarkan. Dalam setiap percakapan mereka sepertinya tidak tahan menunggu giliran untuk berbicara.


Belajarlah menekan ego kamu untuk mendengarkan secara sungguh-sungguh apa yang orang lain katakan.

'

Ketika kamu mengambil sikap untuk mulai mendengarkan, kamu sedang membuka jalan untuk terciptanya suatu hubungan (apapun) yang sangat potensial. Namun tetap hindari jawaban singkat “ya” atau “tidak”, karena jika kamu seperti itu lawan bicara kamu akan memberikan informasi setengah-setengah kepada kamu. Antusiaslah terhadap topik yang sedang mereka bicarakan, sebagai contoh, jika lawan bicara kamu sedang bercerita tentang pengalamannya mendaki gunung pada akhir minggu lalu, kamu dapat bertanya kepadanya :

  • gunung apa yang kamu daki?
  • apa yang ada sukai dari mendaki gunung?
  • apa saja yang kamu lakukan di atas gunung?

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan membuat topik percakapan menjadi lebih mendalam, lebih menarik, serta memancing lebih banyak lagi topik untuk didiskusikan. Dan yang tak kalah pentingnya lawan bicara kamu mengetahui bahwa kamu sungguh-sungguh sedang mendengarkannya. Hal ini tentu saja akan membuat tingkat respek lawan bicara kamu bertambah pada kamu.



2. Terlalu Banyak Bertanya

Beberapa pertanyaan dapat berarti kamu antusias dengan lawan bicara kamu, namun terlalu banyak bertanya pun akhirnya menjadi tidak baik karena sepertinya kamu sedang menginterogerasi lawan bicara kamu, dan dapat membuat mereka menjadi tidak nyaman.

Cobalah gabungkan antara pernyataan dan pertanyaan, misalkan :

Saya pun minggu lalu berakhir pekan dengan memancing bersama teman-teman kerja saya. Apakah kamu suka memancing?



3. Kehabisan Topik Untuk Dibicarakan

Dalam percakapan mungkin kamu sering merasa kehabisan topik untuk dibicarakan dengan lawan bicara kamu, terutama jika kamu berbicara dengan seseorang yang baru saja kamu kenal. Untuk mencegah hal ini terjadi, ada beberapa saran mengenai topik yang bisa kamu bicarakan :


Seorang bijak pernah berkata “Jangan tinggalkan rumah tanpa membaca surat kabar terlebih dahulu. Jika kamu kehabisan topik untuk dibicarakan, kamu bisa memulai berbicara tentang berita yang sedang hangat saat ini.”


Bicarakan tentang sesuatu yang berada disekeliling kamu. Mungkin tentang aquarium yang berada dibelakang kamu, anak-anak yang sedang bermain di samping kamu, atau apapun saja yang memungkinkan untuk dibicarakan di sekeliling kamu.



4. Penyampaian yang Buruk

Salah satu hal yang paling penting dalam percakapan bukanlah apa yang kamu katakan, melainkan bagaimana kamu menyampaikannya. Perubahan dalam kebiasaan ini akan membuat perbedaan besar, karena suara dan bahasa tubuh adalah bagian yang sangat vital dalam percakapan. Beberapa hal dibawah ini untuk kamu pertimbangkan :

  • Sampaikan dengan perlahan. Ketika kamu berbicara tentang suatu hal yang sangat menyenangkan, mudah sekali bagi kamu untuk memulai percakapan tersebut dan bahkan kamu dapat berbicara dengan sangat cepat. Usahakan kamu memperlambat kecepatan bicara kamu, karena akan lebih mudah bagi lawan bicara kamu untuk mendengarkan dan menangkap maksud yang ingin kamu sampaikan.
  • Bicaralah dengan suara lantang. Tidak perlu ragu, karena lawan bicara kamu memang ingin mendengarkan kamu.
  • Bicaralah dengan jelas. Jangan seperti bergumam.
  • Bicaralah dengan suara yang tidak monoton. Libatkan emosi dalam suara kamu.
  • Gunakan jeda. Penyampaian dengan perlahan ditambah dengan jeda akan membuat lawan bicara kamu lebih perhatian dalam mendengarkan dan suasana pun menjadi lebih rileks.
  • Gunakan bahasa tubuh yang baik. Dalam artikel mendatang, saya akan membahas bagaimana menggunakan bahasa tubuh yang baik.

5. Menginterupsi

Apakah yang kamu rasakan jika pembicaraan kamu dipotong oleh lawan bicara kamu? … Ya, lawan bicara kamu pun akan merasakan hal yang sama jika kamu memotong pembicaraannya. Biarkan lawan bicara kamu menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah salah satu bentuk penghargaan kamu pada lawan bicara kamu. Carilah keseimbangan antara mendengarkan dan berbicara.



6. Keinginan “Selalu Benar”

Orang tidak akan terkesan kepada kamu jika kamu selalu ingin merasa benar dalam setiap percakapan. Seringkali pembicaraan bukan betul-betul sebuah diskusi. Kadang-kadang kita ingin menjaga mood tetap baik dengan berbicara dengan seseorang. 


Sebagai contoh : 

Salah satu teman kamu ingin bercerita kepada kamu mengenai serunya pengalaman berarung jeram sampai-sampai perahu karetnya terbalik. Namun kamu malah berbicara bagaimana berarung jeram yang baik. Saya yakin mood teman kamu akan langsung berubah.

Duduklah santai, berbicara dan tidak berdebat.

*nah point yang inii nih sering banget ngerasain huhuhu


7. Berbicara Tentang Hal-Hal Aneh atau Negatif

Pernahkan kamu berkenalan dengan seseorang dan setelah itu ia berbicara tentang hal-hal aneh atau negatif, seperti kesehatannya yang memburuk, cerita pembunuhan, atasannya yang menyebalkan, atau menggunakan bahasa aneh yang hanya ia dan temannya yang mengetahui artinya.


Saya rasa tidak ada manfaatnya berbicara hal-hal aneh atau negatif seperti itu. Orang-orang akan senang berbicara kepada kamu jika kamu selalu memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang kamu keluarkan.



8. Membosankan

Jangan bercerita panjang-panjang tentang mobil kamu yang baru saja kamu beli atau rumah kamu yang baru saja selesai dibangun. Rata-rata orang tidak terlalu tertarik dengan cerita semacam itu, yang terlalu mengekspose kemampuan diri


Carilah topik yang mengarah pada hal-hal yang bergairah atau hal-hal yang lucu misalkan. Bisa juga kamu menceritakan tentang pengalaman kamu berakhir pekan di puncak kemarin atau rencana kamu pada liburan Lebaran mendatang. Intinya adalah sesuatu yang positif. Bukan juga mengeluh tentang atasan atau pekerjaan kamu.


Dale Carnegie pernah berkata :

”Dalam 2 bulan kamu akan mempunyai lebih banyak teman dengan cara antusias terhadap cerita-cerita mereka dibandingkan 2 tahun kamu mencari teman dengan cara berusaha memancing mereka tertarik pada cerita-cerita kamu.”


Cobalah memberi peran lebih dalam berbicara untuk lawan bicara kamu. Kelak kamu akan membangun sebuah hubungan yang berkualitas.

Mungkin kamu sudah sering mendengar istilah “mengapa Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut? … agar kita lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara. :)



9. Tidak Merespon Dengan Baik

Jika seseorang bercerita tentang pengalamannya, jangan sekedar mengangguk atau menjawab dengan kalimat singkat. Terbukalah dan katakan apa yang kamu pikirkan. Ekspresikan perasaan kamu.


Sebagai penutup, kamu tidak harus memperbaiki ke-9 langkah diatas secara sekaligus. Pilihlah kira-kira 3 hal terpenting yang menurut kamu perlu diperbaiki dan selama 3-4 minggu kamu berusaha melakukan hal tersebut secara terus menerus sampai akhirnya menjadi suatu kebiasaan.


Mudah-mudahan tips percakapan ini bermanfaat bagi kamu sehingga kelak kamu dapat menjadi teman bicara yang baik bagi teman-teman atau pasangan kamu.




source : akuinginsukses

Share this:

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment